MAKALAH KETRAMPILAN DASAR KLINIK
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
DISUSUN OLEH :
Kelompok II
Relia Wati.AD NIM : M10.02.0061
Nisa Uswatun H NIM : M10.02.0056
Greta Nanda F. P NIM : M10.02.0025
Gendrowati NIM : M10.02.0024
Laura Mahesa U.S NIM : M10.02.0027
Marvella Ramadhani D NIM : M10.02.0029
Nur ‘Afifa NIM : M10.02.0031
Nurannisa P NIM : M10.02.0059
Salsabil Zatil A.A NIM : M10.02.0064
Julia Istiqomah NIM : M10.02.0054
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2010 - 2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-NYA yang tiada ternilai kepada penyusun, shalawat serta salam selalu kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW da para sahabatnya.
Penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.Bapak Direktur dan wakil RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA, beserta seluruh
jajaran yang terkait di dalamnya.
2.Para pembimbing CI lapangan RSUD Dr.R.SOETIJONO BLORA.
3.Kepada seluruh Dosen pembimbing STIKes MADANI YOGYAKARTA.
4.Teman – teman serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami susun berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tema pengambilan spesimen darah vena. Meskipun demikian makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak , ibu serta teman – teman, demi kesempurnaan makalah ini.
Blora, Februari 2011
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini, banyak penyakit yang bertambah dan merajalela dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, penyakit infeksi tetap menjadi primadona penyakit yang paling sering menyerang manusia.Penyakit infeksi yang ditimbul sering diakibatkan mikroorganisme yang bersifat patogen. Dalam pemeriksaan penyakit infeksi, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan anamnese guna menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagnosa guna menemukan mikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu penyakit adalah dengan cara pemeriksaan spesimen.Oleh karena itu, bagi orang yang berprofesi dalam bidang kesehatan, misalnya dokter, harus mengetahui dan memahami betul cara pengelolaan spesimen klinik. Saya, sebagai mahasiswi kedokteran, tentunya juga harus memahami betul cara pengelolaan/penanganan spesimen.Yang harus diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah.
Adapun tujuan dari pemahaman cara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara makroskopis/mikroskopis dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu pengiriman ke laboratorium.
Salah satu hal paling penting yang mendasari cara pengelolaan spesimen yaitu harus diperhatikan tujuan pengambilan spesimen. Spesimen diambil apakah untuk pemeriksaan mikrobiologi/patologi klinik/patologi anatomi/parasitologi. Hal ini harus diperhatikan sebab prosedur pengelolaan spesimen pada setiap bidang pastilah berbeda. Misalnya, antikoagulan EDTA yang tidak boleh dipakai dalam pengawetan dalam proses penyimpanan darahàlaboratorium mikrobiologi sebab akan mematikan kuman yang akan diperiksa. Tetapi, antikoagulan EDTA digunakan dalam laboratorium patologi klinik.
1
Dalam makalah ini dipaparkan mulai dari cara pengambilan, penyimpanan sampai cara pengiriman spesimen klinik. Dimana, pada makalah ini ditekankan pada cara pengelolaan spesimen sputum, darah dan feses. Selain itu, juga dipilah antara prosedur penanganan spesimen klinik untuk dikirim ke laboratorium tertentu. Dimana, laboratorium tersebut terdiri dari laboratorium mikrobiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan parasitolog
TUJUAN
Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen klinik(khususnya sputum, darah dan feses) sesuai tujuan pemeriksaan dalam setiap departemen, diantaranya mikrobiologi/patologi klinik/patologi anatomi/parasitologi.
A. Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen sputum dalam bidang mikrobiologi dan patologi anatomi.
B. Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen darah dalam bidang mikrobiologi, patologi klinik dan parasitologi.
C. Memahami dan dapat membedakan cara pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen feses dalam bidang mikrobiologi, patologi klinik dan parasitologi.
D. Memahami tujuan pemeriksaan spesimen dalam bidang mikrobiologi, patologi klinik, patologi anatomi dan parasitologi.
2
BAB II
B PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH VENA
pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau spesimen darah,adapun pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah adalah sebagai berikut:
Ø Serum Glutamik Piruvit Transaminate /(SGPT) Atau Alanin Amoniotransferase
Pemeriksaan ini di gunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan Hepatoseluler Albumin
Digunakan untuk mengetahui /mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar.Pemeriksaan ini di gunakan untuk menentukan adanya gangguan hepar seperti:serosis,luka bakar,gangguan ginjal atau kehilangan protein dalam jumlah banyak.
Ø Asam urat
Dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal,anemia asam folat,luka bakar dan kehamilan.Terjadinya peningkatan asam urat,dapat di indikasikan penyakit leukimia, kanker,eklamsia berat ,gagal ginjal,malnutrisi.
Ø Bilirubin
Pemeriksaan Bilirubin di lakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.Pemeriksaan pada kadar Bilirubin Direct,dilakukan untuk mendeteksi adanya Ikterik Obstruktif,oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis dan serosis.Pada Bilirubin Indirect,pemeriksaan dapat mendeteksi adanya anemia,malaria.
Ø Estroge
Dilakukan untuk mendeteksi disfungsi ovarium,gejala menopause,dan pasca menopause,serta stres psikogenik.Peningkatan nilai ekstrogen dapat menunjukan indikasi adanya tumor ovarium,adanya kehamilan dan lainya.
3
Ø Gas Darah Arteri
Di lakukan untuk mendeteksi adanya keseimbangan asam basa yang di sebabkan gangguan respiratorik atau gangguan metabolik.
Ø Gula Darah Puasa
Dilakukan untuk mendeteksi adanya Diabetes atau Hipoglikemik.
Ø Gula Darah Postprandial
Dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes atau Hipoglikemik,pemeriksaan ini di lakukan sesudah makan.
Ø Gonadotropin Chorionik (HCG)
Dilakukan untuk menentukan adanya kehamilan,yang mana HCG dihasilkan oleh plasenta
Ø Hematokrit
Dilakukan untuk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dalam darah.Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya anemia ,kehilangan darah,gagal ginjal kronis,serta defisiensi vitamin B dan C.Apabila terjadi peningkatan kadar hematokrit dapat di inikasikan adanya dehidrasi,asidosis,trauma,pembedahan dan lainya.
Ø Hemoglobin
Dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal.Penigkatan hemoglobin dapat menunjukan adanya dehidrasi,penyakit paru obstruksi menahun ,(PPOK),gagal jantung kongestif dan lainya,.
4
Ø Trombosit
Dilakukan untuk mendeteksi adanya trombositopenia yang berhubungan dengan perdarahan dan trombosis yang menyebakan peningkatan pembekuan.Pemeriksaan lain yang menggunakan spesimen darah antara lain/: pemeriksaan kadar elektrolit dalam darah,massa protombin,progesteron,prolaktin,serum keratinin,kortisol ,kolesterol.
CONTOH TINDAKAN KEPERAWATAN PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH
Nama pasien : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 37 tahun
Alamat : Ds. Ngawen RT/RW 02/04
Diagnosa : GₒPₒAₒ dengan Kistoma Ovarii
Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut.
Tekanan darah: 120/80 mmhg
Suhu badan : 36.4ᵒc
Denyut nadi ; 70x/menit
Hasil pemeriksaan darah
WBC 8,5
RBC 4,53
HGB 12,4
HCT 38,2
MCV 84,3
MCH 27,4
MCHC 32,5
5
Tindakan keperawatan atau terapi keperawatan :
Melakukan anamnesa
Mengobserfasi keluhan utama
Melakukan TTV
Keluhan umum baik
TD : 120/80
Terapi Keperawatan :
Memasang infus dengan cairan RL
Injeksi Vicillin
Injeksi Cefotaxime
Pemasangan kateter
Tujuan Umum:
Untuk memberikan terapi pada pasien, dan di harapkan setelah di lakukan perawatan selama 1x24 jam, kondisi pasien stabil seperti semula.
Tujuan Khusus:
Untuk mendeteksi variasi trombosit, monitor heparin, dan mendeteksi adanya defisiensi faktor pembekuan. Untuk mendeteksi kadar elektrolit dalam darah, masa protombin, progesterone, prolaktin, serum keratinin, kortisol, kolesterol.
6
Alat dan bahan
1.Spuit/disposible syringe.
2.Blood lancet
3.Tornikuet
4.Kapas alkohol
5.Bengkok
6.Wadah spesimen
7.Bahan anti koagulan
8. pengalas
Cara Pengambilan SPESIMEN DARAH VENA :
- Biasanya diambil dari lipatan siku tangan.
Pada orang dewasa biasanya diambil dari vena median cubiti. Pada bayi, dapat digunakan vena jugularis superficialis atau sinus sagittalis superior.
- Digunakan dalam pengambilan sampel darah dengan volume yang cukup banyak, misalnya, 10 ml.
· Ikatkan torniquet pada lipatan siku atas, kemudian tangan dikepal.
· Tentukan vena yang akan diambil darahnya.
7
· Aseptikkan tempat pengambilan dengan povidone iodium 10%, biarkan mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.\
· Darah vena dipijat/dilonggarkan dengan tekanan ibu jari/telunjuk.
· Tusukkan jarum < 1,25 inch dengan posisi 45° dengan lengan tangan.
· Setelah tertusuk, jarum diturunkan ke posisi 30°
· Bila menggunakan syringe, sedot darah perlahan sampai pada volume darah yang dibutuhkan.
7
Bila menggunakan jarum tanpa spuit, biarkan darah langsung mengalir ke media.(media transport/SPS 0,05%àmikrobiologi, antikoagulanàpatologi klinik, sediaan hapus darahàparasitologi)
· Pengeluaran darah/punksià1 cc/menit.
· Lepaskan torniquet, kemudian tumpat daerah pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%.
· Tarik jarum perlahan-lahan, kemudian lengan ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir.
1. Volume darah yang diambil:
10-20 mlàdewasa
1-5 mlàanak-anak
1-3 mlàbayi
2. Kaca objek harus bersih
Dari debu dan lemak. Rendam dalam deterjen sebelum dicuci dalam air biasa. Yang kotoràbersihkan dulu dengna larutan campuran kalim-bikromat dalam air(4,9 g per 100 ml)+asam sulfat sama banyak.
8
Cara Penyimpanan Darah:
1. Penyimpanan: < 24 jam pada suhu ruang.
2. Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport berupa Stuart medium, Amies medium. Media transport berguna sebagai antikomplemen(mencegah lisis sel) dan antifagositik(supaya kuman tidak menfagosit sel).
3. Bila media transport tidak tersedia, gunakan antikoagulan SPS(Sodium Polianitol Sulfonat) 0,05%, jangan menggunakan antikoagulan lain karena dapat membunuh viabilitas bakteri.
Fungsi antikoagulan SPS:
- Mengkoagulasi darah.
- Menghambat pertumbuhan kuman.
- Mencegah fagositosis.
- Mencegah pengaktifan komplemen.
Cara Pengiriman Spesimen:
Baik spesimen yang dikirim dalam pot maupun wadah harus disertai dengan data/keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2 data yang harus disertakan, yaitu:
Data 1:
Botol dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan tanggal pengambilan.
9
Data 2:
Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.
Jadi, data mengenai spesimen harus jelas: label dan formulir.
1. Spesimen darah harus diperiksa dalam waktu < 1 jam setelah diambil.
2. Bila tidak memungkinkan, gunakan ice pack.
3. Pemeriksaan darah lengkapàyang memakai EDTA sebaiknya segera dilakukan karena eritrosit dapat membengkak dan trombosit dapat mengalami disintegrasi bila pemeriksaan terlalu lama ditunda.
Batas waktu penyimpanan darah EDTA
Jenis Pemeriksaan | Harus diperiksa dalam waktu kurang dari |
Kadar hemoglobin | Stabil |
Jumlah leukosit | 2 jam |
Jumlah eritrosit | 6 jam |
Nilai hematokrit | 6 jam |
Laju Endap Darah | 2 jam |
Jumlah trombosit | 1 jam |
Retikulosit | 6 jam |
Sediaan hapus | 1 jam |
(Sumber: Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana FK UI:3)
4. Dalam pemeriksaan AGDA, spuit harus dilumuri heparinàjarum dibengkokkan dan ditanam ke lilin untuk mencegah hilangnya oksigen/karbon dioksida dari sampel. Disimpan dalam termos es, dalam jangka waktu 10 menit harus dibawa ke laboratorium. Sebab, dapat terjadi perubahan tekanan gas.
5. Dalam pemeriksaan haemorraghic, tampung dalam kaca silikon/plastik.
10
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasaan di atas ,dapat kita ketahui bahwa,begitu pentingnya tindakan pemeriksaan spesimen darah.Karena dengan di adakanya pemriksaan spesimen darah,maka kita dapat mengetahui suatu penyakit.
KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah ini kami susun,semoga dapat memberi manfaat dan tambahan ilmu pengatahuan kepada pembaca.Kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
EVALUASI TINDAKAN
- Tindakan di lakukan dengan baik dan benar.
- Ada kerja sama antara petugas dengan pasien sehingga tindakan di lakukan secara efisien.
- Kolaborasi dengan dokter.
11
DAFTAR PUSTAKA
www.Laboratorium kesehatan Blog.spot.com
www.Adelina perawat blog.spot.com
Mandbore wordpress.com/2o10
www.scribd.com school work
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyetujui rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswi stikes madani yogyakarta, sebagaimana tersebut di bawah ini:
Nama Kegiatan : Presentasi ketrampilan klinik dasar I
Tempat :
Alamat : Jln.Dr. Sutomo No. 42 BLORA
Pelaksanaan : 10 Februari 2011
Pelaksana : Kelompok II
Jurusan : D-III Kebidanan
Laporan ini telah disahkan dan disetujui
Pada tanggal Februari 2011
Pembimbing CI Lapangan, Ketua Penyusun,
Nama Kegiatan : Presentasi ketrampilan klinik dasar I
Tempat :
Alamat : Jln.Dr. Sutomo No. 42 BLORA
Pelaksanaan : 10 Februari 2011
Pelaksana : Kelompok II
Jurusan : D-III Kebidanan
Laporan ini telah disahkan dan disetujui
Pada tanggal Februari 2011
Pembimbing CI Lapangan, Ketua Penyusun,
Sri Hartutik,Amd.Keb Gendrowati
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….……………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG………………………………………………...…………...1
B. TUJUAN……………………………………………………..……………………2
BAB II
A. PEMBAHASAN………………………………………………………………………3
Pemeriksaan spesimen darah vena………………………………...…………………..3
Contoh tindakan keperawatan pengambilan spesimen darah vena…………………....5
Alat dan bahan…………………………………………………………………..…….7
Cara pengambilan spesimen darah vena…………………………………..…………..7
Cara penyimpanan darah……………………………………………………..……….9
Cara pengiriman spesimen…………………………………………….……………...9
B. PENUTUP……………………………………………………………….…………..11
Kesimpulan…………………………………………………………….…………….11
Kritik dan saran…………………………………………………….………………...11
Evaluasi tindakan………………………………………………………………….…11
C. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….……….12
No comments:
Post a Comment